Langsung ke konten utama

Tanggapi Kasus Priok Berdarah, SBY Tetapkan Makam Mbah Priok Status Quo

Jakarta, CyberNews. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diluar jadwal kegiatan malam ini memberikan tanggapan terhadap peristiwa berdarah di Tanjung Priok siang tadi. Selain itu, presiden juga minta agar menghentikan penertiban tersebut yang berdalih untuk merenovasi. Mereka yang mengalami luka-luka akan dirawat dengan biaya pemerintah. Selain itu, SBY minta untuk dilakukan investigasi.

Khusus kepada pemerintah provinsi DKI, gubernur agar melakukan pendekatan persuasif untuk mendapatkan solusi terbaik. SBY juga memuji tokoh masyarakat yang berupaya untuk mendinginkan suasana panas di Priok. Tokoh masyarakat diminta untuk berperan positif. Agar tidak terjadi bentrok serupa, SBY juga memerintahkan jajaran kepolisian untuk mengamankan lokasi tersebut agar tidak timbul insiden yang baru. Selain itu, polisi diminta melindungi masyarakat.

Pemda DKI juga diminta melakukan sosialisasi yang jelas kepada masyarakat tentang rencana renovasi pernertiban lahan di sekitar makam. Yang terakhir, SBY berharap pers dapat memberitakan yang akurat.

Presiden dengan nada terbata-bata mengungkapkan rasa prihatin dan menyesalkan terjadinya peristiwa yang menimbulkan korban luka-luka baik dari masyarakat, satpol PP dan kepolisian. Informasi terakhir yang diperoleh CyberNews bahwa ditemukan seorang anggota Satpol PP meninggal dunia di lokasi penertiban.

( Zainal Abidin /CN14 )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galeri Foto Tragedi Makam Mbah Priok Berdarah, 14 April 2010

by. charment Putra Maspul Ini adalah merupakan seuntaian bukti sejarah baru di negeri ini akan kekerasan dari pihak aparat yang menindas rakyat kecil, dengan semena-mena menganiya, menyiksa, bahkan membunuh rakyat demi pekerjaan mereka (SATPOL PP). namun kemudian muncul tanda tanya besar, Siapakah yang pantas bertanggung jawab dengan Kasus Makam Mbah Priok ini??? Kesalahan siapa??Apakah Gubernur DKI, Kesatuan Pamong Praja DKI, Ataukah Masyarakat yang mempertahankan makam Mbah Priok?? Belum ada yang bisa menjawab semua pertanyaan tersebut, namun korban telah berjatuhan, darah telah mengalir, nyawa-nyawa tak berdosa telah melayang. Dimana hati para pemimpin bangsa ini, sebiadab itukah SATUAN POLISI PAMONG PRAJA? apakah tujuan mereka dibentuk untuk menindas dan menghancurkan rakyat kecil??apakah mereka bukan manusia selayaknya punya hati nurani yang juga berasal dari rakyat kecil?? TANDA TANYA BESAR????? Pantaskah SATPOL PP Dibubarkan sesuai tuntutan sebagian rakyat?? mari sat

Makalah Antropologi Agama "Siri' Na Pacce" (Budaya Bugis Makassar)

--> MAKALAH INDIVIDU SIRI’ NA PACCE Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi Agama DOSEN PENGAMPUH : AMIR MAHMUD MADUBUN, SH, MH OLEH : NAMA           : ABDUL KARMAN NIM               : 008 111 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) AL-FATAH JAYAPURA 2010 BAB I A.        PENDAHULUAN Beragam budaya sebagai sebuah pemikiran yang prinsipil dan esensial kehilangan jati diri yang sesungguhnya, banyak di antaranya tinggal sebuah puing cerita dan sebagian yang lain kaku di atas definisi sempit yang menggeneralisasikan hakikat dan makna prinsipil kebudayaan yang begitu luas serta penurunan eksistensi dalam menstimulasi lahirnya kewibawaan dan kehormatan. Sebagai gambaran nilai budaya yang prinsipil dan sepantasnya terinterpretasikan dalam setiap sub kebijakan nasional adalah sebuah budaya “Siri’ na Pacce”. Budaya siri’ na

Makawaru : Dimana Berada, Berusaha Membangun (Dimuat di koran Bintang Papua)

JAYAPURA— Guna memberikan wadah berimpun para mahasiswa asal Enrekang atau juga disebut Daerah Massenrenpulu, Minggu (8/5) kemarin terbentuk sebuah organisasi Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrenpulu (HPMM) Korwil I Papua. Hal itu dengan digelarnya Musywarah Koordinator Wilayah I HPMM, di Hotel Ermasitha, Polimak, Kota Jayapura, yang akan memilih ketua dan pengurus. “Selain itu juga untuk merumuskan program kerja HPMM,” ungkap deklarator Korwil Papua, Abdul Karman kepada Bintang Papua. Dalam musyawarah tersebut, juga menghadirkan dua Pengurus Pusat HPMM dari Makassar, Suhendi dan Lukmanul Hakim. “Pembentukan HPMM di Papua ini sebagai jawaban atas permintaan yang kami terima per telepon. Dan sesuai Anggaran Dasar, bahwa setiap provinsi atau Kabupaten bisa membentuk Korwil. Sehingga kami respon baik keinginginan teman-teman di Papua dan Ayahanda dari HIKMA,” ungkapnya. Selain itu, dikatakan juga bahwa dari Pimpinan Pusat HPMM berharap organisasi HPMM bisa lebih berkemban