Langsung ke konten utama

Peringatan harlah PMII Ke-50 Thn dan sarasehan daerah PMII Kota Jayapura di hotel mutiara

Kotaraja, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang kota Jayapura melaksanakan perayaan Hari lahir PMII yang ke- 50 Thn di di ball room hotel mutiara kemarin (24/04/2010). “seharusnya di laksanakan pada tanggal 17 april kemarin karena itu adalah merupakan Harlah PMII yang sebenarnya cuma kita undur menyesuaikan dengan kondisi disini” keterangan seorang peserta peringatan yang juga merupakan anggota PMII cabang Kota Jayapura.

Adapaun tema dari kegiatan tersebut adalah komitmen membumikan PMII di tanah Papua. Undangn yang hadir adalah seluruh lapisan kader PMII yang ada di seputaran Jayapura dan Sentani sejak PMII hadir di Papua sejak dari tanu 1994 sebagai OKP Islam seperti yang si ungkapkan Ketua Umum PMII cabang kota Jayapura yang bernama Suryono, “ ini adalah merupakan kegiatan yang menghimpun seluruh lapisan kader PMII baik yang sudah alumni maupun yang masih aktif sebagai anggota serta sarana untuk bersilaturrahmi dengan para Pembina dan pendiri PMII di tanah Papua sejak berdirinya 15 tahun lalu sebagai organisasi mahasiswa islam” ungkap Suryono.

Setelah kegiatan pemotongan nasi tumpeng sebagai simbol resmi peringatan hari lahir, seluruh undangan mangikuti acara rangkaian yanki sarasehan daerah yang diisi oleh para mabinda (majelis pembina) dan senior PMII yang terdiri dari Baharuddin Farawowan, SH yang juga sebagai ketua partai pakar pangan, Eko Siswanto,S.H.I, M.H.I, salah satu dosen STAIN Jayapura, dan Nimbar Asy’ary, S.Ag.

Kegiatan ini di dukung oleh salah satu senior PMII sekaligus Pembina yakni wakil bupati kabupaten keerom, Wagfir Kosasih,S.H. “kami dalam kegiatan-kegiatan organisasi sering mendapat dukunagn langsun dari bapak Wagfir sbeagai senior kami” ujar Katua PMII.(Charment)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galeri Foto Tragedi Makam Mbah Priok Berdarah, 14 April 2010

by. charment Putra Maspul Ini adalah merupakan seuntaian bukti sejarah baru di negeri ini akan kekerasan dari pihak aparat yang menindas rakyat kecil, dengan semena-mena menganiya, menyiksa, bahkan membunuh rakyat demi pekerjaan mereka (SATPOL PP). namun kemudian muncul tanda tanya besar, Siapakah yang pantas bertanggung jawab dengan Kasus Makam Mbah Priok ini??? Kesalahan siapa??Apakah Gubernur DKI, Kesatuan Pamong Praja DKI, Ataukah Masyarakat yang mempertahankan makam Mbah Priok?? Belum ada yang bisa menjawab semua pertanyaan tersebut, namun korban telah berjatuhan, darah telah mengalir, nyawa-nyawa tak berdosa telah melayang. Dimana hati para pemimpin bangsa ini, sebiadab itukah SATUAN POLISI PAMONG PRAJA? apakah tujuan mereka dibentuk untuk menindas dan menghancurkan rakyat kecil??apakah mereka bukan manusia selayaknya punya hati nurani yang juga berasal dari rakyat kecil?? TANDA TANYA BESAR????? Pantaskah SATPOL PP Dibubarkan sesuai tuntutan sebagian rakyat?? mari sat

Makalah Antropologi Agama "Siri' Na Pacce" (Budaya Bugis Makassar)

--> MAKALAH INDIVIDU SIRI’ NA PACCE Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi Agama DOSEN PENGAMPUH : AMIR MAHMUD MADUBUN, SH, MH OLEH : NAMA           : ABDUL KARMAN NIM               : 008 111 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) AL-FATAH JAYAPURA 2010 BAB I A.        PENDAHULUAN Beragam budaya sebagai sebuah pemikiran yang prinsipil dan esensial kehilangan jati diri yang sesungguhnya, banyak di antaranya tinggal sebuah puing cerita dan sebagian yang lain kaku di atas definisi sempit yang menggeneralisasikan hakikat dan makna prinsipil kebudayaan yang begitu luas serta penurunan eksistensi dalam menstimulasi lahirnya kewibawaan dan kehormatan. Sebagai gambaran nilai budaya yang prinsipil dan sepantasnya terinterpretasikan dalam setiap sub kebijakan nasional adalah sebuah budaya “Siri’ na Pacce”. Budaya siri’ na

Makawaru : Dimana Berada, Berusaha Membangun (Dimuat di koran Bintang Papua)

JAYAPURA— Guna memberikan wadah berimpun para mahasiswa asal Enrekang atau juga disebut Daerah Massenrenpulu, Minggu (8/5) kemarin terbentuk sebuah organisasi Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrenpulu (HPMM) Korwil I Papua. Hal itu dengan digelarnya Musywarah Koordinator Wilayah I HPMM, di Hotel Ermasitha, Polimak, Kota Jayapura, yang akan memilih ketua dan pengurus. “Selain itu juga untuk merumuskan program kerja HPMM,” ungkap deklarator Korwil Papua, Abdul Karman kepada Bintang Papua. Dalam musyawarah tersebut, juga menghadirkan dua Pengurus Pusat HPMM dari Makassar, Suhendi dan Lukmanul Hakim. “Pembentukan HPMM di Papua ini sebagai jawaban atas permintaan yang kami terima per telepon. Dan sesuai Anggaran Dasar, bahwa setiap provinsi atau Kabupaten bisa membentuk Korwil. Sehingga kami respon baik keinginginan teman-teman di Papua dan Ayahanda dari HIKMA,” ungkapnya. Selain itu, dikatakan juga bahwa dari Pimpinan Pusat HPMM berharap organisasi HPMM bisa lebih berkemban