Langsung ke konten utama

makalah administrasi, sarana dan prasarana dalam mata kuliah psikologi pendidikan



MAKALAH

ADMINISTRASI, SARANA DAN PRASARANA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Dan Supervisi Pendidikan

DOSEN PENGAMPUH:

DEWI NOFRITA, S.Pd.I, M,Pd

DISUSUN OLEH:

1. ABD. KARMAN

2. HAIRIA ELEUWARIN

3. ROHIMAN AFRIADI

4. SUSI SUSANTI

5. ZUKRY AS TOMY

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

AL-FATAH JAYAPURA

2010

BAB I

PENDAHULUAN

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan , sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana , untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan , sehingga akan tercipta keserasian , kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya. Lingkungan pendidikan akan bersifat positif atau negatif itu tergantung pada pemeliharaan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri .

Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan , serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahami nya dengan sungguh sungguh , maka dari itu kami menyusun makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

Secara Etimologis (arti kata) prasarana berarti alat tidak langsunguntuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olah raga dan sebagainya. Sedangkan sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya : ruang, buku, perpustakaan, laboraturium dan sebagainya.

Menurut keputusan Mentri P dan K No. 079/1975, sarana pendidikan terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu :

1. Bangunan dan perabotan sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan dan alat-alat peraga dan laboraturium

3. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat terampil

Adapun yang bertanggung jawab tentang sarana prasarana pendidikan adalah para pengelola administrasi pendidikan. Secara mikro (sempit) maka kepala sekolah yang bertanggung jawab atas :

a) Hubungan antar peralatan dan pengajaran dengan program pengajaran

Jenis peralatan yang disediakan di sekolah dan cara-cara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap program belajar mengajar. Persediaan yang tidak memadai akan menghambat proses belajar mengajar. Demikian pula administrasi yang buruk akan mengurangi manfaat perlengkapan tersebut, sekalipun kondisi perlengkapan pengajaran itu sangat baik. Tidak berarti dalam hal ini berkaitan dengan masalah dan kebutuhan belajar serta kegunaan hasil belajar karena penyediaan sarana pendidikan disekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan anak didik serta hasilnya dimasa-masa yang akan datang.

b) Tanggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan prosedur

Ø Mempersiapkan perkiraan tahunan

Ø Menyimpan dan mendistribusikan

Ada beberapa prinsip administrasi penyimpanan peralatan dan perlengkapan pengajaran sekolah antaranya yaitu :

· Semua alat-alat dan perlengkapan harus disimpan di tempat yang bebas dari faktor perusak seperti panas, lembab, lapuk dan serangga.

· Mudah dikerjakan, baik untuk penyimpanan maupun untuk mengeluarkan alat

· Mudah didapat bila sewaktu-waktu diperlukan

· Semua penyimpanan harus di administrasikan menurut ketentuan bahwapersediaan lama harus lebih dulu dipergunakan

· Harus diadakan inventarisasi secara berkala

· Tanggung jawab atas pelaksanaan yang tepat dari tiap-tiap penyimpanan harus dirumuskan secara terperinci dan dipahami dengan jelas oleh semua pihak yang berkepentingan

c) Beberapa pedoman administrasi peralatan

Dalam pelaksanaan administrasi peralatan, para ahli menyarankan beberapa pedoman diantaranya yaitu :

a. Hendaknya kepala sekolah tidak melibatkan dirinya secara langsung dengan urusan pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran

b. Melakukan system pencatatan yang tepat sehingga mudah dikerjakan.

c. Administtrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran harus memperlancar pelaksanaan program pengajaran.

d. Kondisi-kondisi diatas terpenuhi jika administrasi yang mengikutsertakan semua guru dalam perencanaan seleksi, distribusi dan penggunaan serta pengawasan peralatan dan perlengkapan pengajaran yang mendorong mereka untuk memkirkan proses yang paling tepat.

d) Administrasi gedung dan perlengkapan sekolah

Dalam menghadapi tugas kepala sekolah disarankan menempuh langkah-langkah, yaitu :

a. Mengutamakan masalah dasar pengajaran dan perencanaan fasilitas bangunannya.

b. Membentuk panitia untuk mempelajari kebutuhan khusus yang berkaitan dengan bangunan dan perlengkapannya.

c. Mengatur kunjungan sekolah-sekolah yang dipergunakan sebagai model atau contoh.

d. Mempelajari gambar-gambar contoh bagunan sekolah dan perlengkapannya baik yang di proyeksikan maupun gambar biasa.

Partisipasi kepala sekolahyang memiliki pengetahuan tentang hal tersebut akan sangat berguna dalam perencanaan pembangunan sekolah.

Beberapa aspek yang berkaitan dengan perencanaan dan pemeliharaan bangunan sekolah dan perlengkapannya adalah sebagai berikut :

1. Perluasan bangunan yang ada

Bangunan sekolah yang sudah ada sering kali memerlukan tambahan-tambahan bangunan dan perlengkapannya. Dalam masa kerjanya kepala sekolah harus mengadakan perbaikan gedung sekolah apabila tuntutan-tuntutan untuk perkembangan pendidikan semakin mendesak, baik yang berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas. Sebaiknya guru-guru dan orang tua murid diikutsertakan dalam meukukan perencanaan, penambahan dan perombakan bangunan yang sudah ada atau merencanakan bangunan baru.

2. Rehabilitas

Setelah melakukan survey terhadap bangunan dan perlengkapan yang sudah ada dan mencatat terperinci perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Rencana rehabilitas hendaknya dibuat sehemat mungkin.

3. Meningkatkan mutu keindahan ruang belajar

Walaupun ada kecenderungan untuk mengecat ruang belajar dengan warna kesukaan an pilihan guru, ada beberapa prinsip yang dianjurkan para ahli seni dan dekorasi, sehubungan dengan reaksi psikolagi terhadap warna-warna tertentu, misalnya warna merah dan orange adalah warna yang hangat dan memberiakan tenaga, sedangkan warna hijau memberikan pengaruh mendinginkan dn sejuk.

4. Memilih perabot dan perlengkapan

Salah satu faktor penting yang dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih prabot dan perlengkapan ruang kelas adalah dasar pengajaran. Factor-faktor psikologis harus diperhatikan dalam pembuatan prabot ruang belajar, agar tidak ada prabot yang menghambat proses belajar.

5. Tanggung jawab kerapihan sekolah

Ditinjau dari segi kesehatan keadaan ruang belajar yang kotor atau tidak teratur akan menimbulkan pengaruh buruk dalam kesehatan jasmani dan rohani, disamping itu proses belajar mengajar akan terhambat , yang berarti menghambat pula kelancaran pelaksanaan program pengajaran disekolah.

6. Memperhatikan kondisi sanitasi

Ruang belajar, ruang olah raga, laboraturium, ruang kesenian dll. Harud diatur sedemikian rupa sehingga memberikan pengaruh optimal dalam proses belajar dan terhadap perkembangan kesehatan para siswa, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mentalnya. Dalam usaha kes ehatan sekolah (UKS) hal ini dibicarakan secara terperinci.

7. Perlunya pemeriksaan

Pemeriksaan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga hal yang kecil pun tidak lepas dari tanggunga jawab sekolah atau bersama. Hendaknya jdwal kerja harian penjaga kebersihan sekolah disesuaikan dengan jadwal kegiatan siswa dalam pemeliharaan kebersihan dan kerapihan sekolah.

8. Penyimpanan alat-alat yang tepat

Alangkah baiknya jika tempat penyimpanan alat direncanakan sebelum merencanakan bangunan sekolah sehingga factor estetiknya pun juga mendapat perhatian juga.

9. Mengatur dan memelihra ruang belajar

Hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah ruangan belajarharus cukup mendapat cahaya. Ruang belajar pun harus selalu di[erbaharui catnya, yaitu 3-5 tahun sekali. Gunakan warna yang dapat membangkitkan semangat belajar mengajar, namun menenangkan.

10. Pemeliharaan halaman dan tempat bermain

Kegiatan rekreasi di sekolah mempunyai peranan penting dalam program pengajaran. Menyediakan tempat dan fasilitas saja untuk keperluan ini belum memadai. Tempat bermain harus dipelihara, diratakan sesuai dengan berbagai permainan dan yang kegiatan yang dilakukan oleh siswa.tempat bermain harus selalu dijaga dan dipelihara agar terbebas dari hal-hal yang mungkin menimbulkan bahaya atau memberikan pengauruh buruk terhadap perkembangan kesehatan siswa dan penghuni sekolahlainnya. Untuk itu kepala sekolah harus bekerja sama dengan guru, siswa, penjaga kebersihan sekolah dan penjaga keamanan kelas.

DAFTAR PUSTAKA

http://media.diknas.go.id/media/document/5784.pdf

Nurhadi,A Mulyana, Administrasi Pendidikan di Sekolah, Jogjakarta: Andi Ofset. 1993

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galeri Foto Tragedi Makam Mbah Priok Berdarah, 14 April 2010

by. charment Putra Maspul Ini adalah merupakan seuntaian bukti sejarah baru di negeri ini akan kekerasan dari pihak aparat yang menindas rakyat kecil, dengan semena-mena menganiya, menyiksa, bahkan membunuh rakyat demi pekerjaan mereka (SATPOL PP). namun kemudian muncul tanda tanya besar, Siapakah yang pantas bertanggung jawab dengan Kasus Makam Mbah Priok ini??? Kesalahan siapa??Apakah Gubernur DKI, Kesatuan Pamong Praja DKI, Ataukah Masyarakat yang mempertahankan makam Mbah Priok?? Belum ada yang bisa menjawab semua pertanyaan tersebut, namun korban telah berjatuhan, darah telah mengalir, nyawa-nyawa tak berdosa telah melayang. Dimana hati para pemimpin bangsa ini, sebiadab itukah SATUAN POLISI PAMONG PRAJA? apakah tujuan mereka dibentuk untuk menindas dan menghancurkan rakyat kecil??apakah mereka bukan manusia selayaknya punya hati nurani yang juga berasal dari rakyat kecil?? TANDA TANYA BESAR????? Pantaskah SATPOL PP Dibubarkan sesuai tuntutan sebagian rakyat?? mari sat

Makalah Antropologi Agama "Siri' Na Pacce" (Budaya Bugis Makassar)

--> MAKALAH INDIVIDU SIRI’ NA PACCE Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Antropologi Agama DOSEN PENGAMPUH : AMIR MAHMUD MADUBUN, SH, MH OLEH : NAMA           : ABDUL KARMAN NIM               : 008 111 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) AL-FATAH JAYAPURA 2010 BAB I A.        PENDAHULUAN Beragam budaya sebagai sebuah pemikiran yang prinsipil dan esensial kehilangan jati diri yang sesungguhnya, banyak di antaranya tinggal sebuah puing cerita dan sebagian yang lain kaku di atas definisi sempit yang menggeneralisasikan hakikat dan makna prinsipil kebudayaan yang begitu luas serta penurunan eksistensi dalam menstimulasi lahirnya kewibawaan dan kehormatan. Sebagai gambaran nilai budaya yang prinsipil dan sepantasnya terinterpretasikan dalam setiap sub kebijakan nasional adalah sebuah budaya “Siri’ na Pacce”. Budaya siri’ na

Makawaru : Dimana Berada, Berusaha Membangun (Dimuat di koran Bintang Papua)

JAYAPURA— Guna memberikan wadah berimpun para mahasiswa asal Enrekang atau juga disebut Daerah Massenrenpulu, Minggu (8/5) kemarin terbentuk sebuah organisasi Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrenpulu (HPMM) Korwil I Papua. Hal itu dengan digelarnya Musywarah Koordinator Wilayah I HPMM, di Hotel Ermasitha, Polimak, Kota Jayapura, yang akan memilih ketua dan pengurus. “Selain itu juga untuk merumuskan program kerja HPMM,” ungkap deklarator Korwil Papua, Abdul Karman kepada Bintang Papua. Dalam musyawarah tersebut, juga menghadirkan dua Pengurus Pusat HPMM dari Makassar, Suhendi dan Lukmanul Hakim. “Pembentukan HPMM di Papua ini sebagai jawaban atas permintaan yang kami terima per telepon. Dan sesuai Anggaran Dasar, bahwa setiap provinsi atau Kabupaten bisa membentuk Korwil. Sehingga kami respon baik keinginginan teman-teman di Papua dan Ayahanda dari HIKMA,” ungkapnya. Selain itu, dikatakan juga bahwa dari Pimpinan Pusat HPMM berharap organisasi HPMM bisa lebih berkemban